Kuliah ga Ontime, Ruuugggiiii
bangeet.. Ini bukan hanya sekedar kata-kata lho, bagi yang merasa dan sampai
saat ini masih menunda kuliahnya, lalu belum lulus-lulus juga, jangan
meremehkan ini. Jangan angkuh dan tinggi hati terus ngedumel “lhoo suka-suka
saya, hak-hak saya, yang bayar kuliah juga saya, koq situ yang repot...”, “Lulus
cepet juga ngga menjamin koq untuk seseorang lebih sukses dari yang lulusnya
lama”, “Masih happy dengan situasi kayak gini, toh orang tua juga masih jadi
donatur setia” dan “bla bla bla bla bla” lainnya.
Disini bukan bermaksud menyindir atau
mempermalukan siapa-siapa, tidak sama sekali. Justru dari tulisan ini
diharapkan pembaca dan saya sendiri tentunya (karena sampai saat ini saya juga
masih terdaftar sebagai seorang mahasiswa pasca sarjana , dan bertekad serta
berkeyakinan mampu untuk lulus tepat waktu, AMIIN) untuk tersentuh dan segera “bertaubat”
dan bangkit perbaiki diri dan buktikan bahwa kita mampu lulus tepat waktu,
cepat lebih baik dengan hasil memuaskan tentunya. Pasti semua ingin orang tua
kita tersenyum dan bangga serta bahagia melihat kita menjadi wisudawan dan
orang sukses kelak, khan?.
Yups, menunda kuliah benar-benar
sudah terbukti dan kenyataannya memang rugi kalo kuliah kita ngga tepat waktu. “Menunda
kuliah = menunda kesejahteraan hidup”. Kalimat ini sering sekali saya ucapkan
di depan kelas ketika sedang mengajar. Biasanya saat jam mengajar, sesekali
saya sempatkan untuk menyelinginya dengan memotivasi mahasiswa saya untuk lulus
tepat waktu tentunya. Maksud dari menunda kesejahteraan hidup di sini adalah menunda
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Semakin pekerjaan kita tunda,
semakin jauh sejahtera kita dari berfikir, ketenangan hidup, taraf kehidupan dalam
karier maupun pekerjaan, tenaga yang terbuang, waktu yang terbuang bahkan
materi.
Hmmm..Kampus pun seolah tak peduli dengan mahasiswanya. Jika ingin lulus
cepat ya syukur, ingin lulus lama pun ngga masalah, yang penting selalu bayar
uang semesteran, betul khan?? heehe. Dan akhirnya jadilah mahasiswa yang betah
keasyikan di kampus dan menunda-nunda untuk lulus. Lama kelamaan jangan marah
kalau suatu saat di bilang “Mahasiswa Abadi”.
Menurut observasi di lapangan dan berbagai
pengalaman mahasiswa yang saya ajarkan, ada beberapa faktor yang membuat
mahasiswa/i terlambat lulusnya atau lulus kuliah tidak tepat waktu,
diantaranya:
1.
Ikut Organisasi (Aktivis Kampus)
Sebenarnya ini alasan klasik, ingat tujuan masuk
kuliah kan untuk menuntut dan mencari bekal ilmu. Organisasi memang baik
diikuti untuk menunjang public speaking dan sosialisasi kita dengan orang lain.
Sebenarnya ngga masalah kuliah sambil mengikuti organisasi (saya juga dahulu aktivis kampus) , yup asalkan komposisi antara kuliah dan organisasi balance atau seimbang. Kuliah jalan, organisasi juga Oke. Namun jika seorang aktivis kampus kuliahnya menunda, "Apa kata Dunia!??", ckckck.
Solusi : Jadi aktivis kampus tidak
dilarang, namun prioritaskan dan seimbangkan hal yang paling utama.
2.
Sibuk kerja dan kegiatan di luar
kampus
Ini memang ada kebanggaan tersendiri, bayar kuliah
dengan biaya sendiri hasil bekerja Subhanallah luaarr biasa, jempol buat anda
yang kuliah sambil bekerja. Tetapi sekali lagi ingat tujuan utama kita harus
lulus kuliah. Walau bagaimana pun mengejar karir setelah lulus itu jauh lebih
nikmat.
Solusi : Manajemen waktu harus kita
organisir juga. Carilah tempat kuliah yang menunjang dengan pekerjaan anda.
Atur seoptimal mungkin waktu untuk anda belajar, kuliah, bekerja, ibadah, makan
dan olahraga. Pasti bisa jika ada niat.
3.
Salah ambil jurusan
Nah ini dia, derita dari zaman nenek moyang, hehehe. Memang
sebaiknya kita mengambil jurusan sesuai minat dan kemampuan kita. Namun jika
kenyataanya semua tidak sejalan dengan cita-cita awal, jangan malah jadi
malas-malasan kuliahnya apalagi menyalahkan jurusan. Ini salah satu yang
menghambat anda untuk lulus tepat waktu.
Solusi : Jika sudah terlanjur nyemplung konsekuenlah
pada keputusan yang telah diambil. Belajarlah untuk mencintai dan menyukai
jurusan yang anda pilih. Jika sudah mencintai dan suka, Insya Allah ada
semangat tersendiri untuk ingin bisa dan mendalami jurusan. Sampai pada
akhirnya menjadi expert dan mahir. Amin. Percayalah dengan adanya proses
belajar, dari belum bisa menjadi bisa. Dari nothing menjadi Something ;).
4.
Punya Pacar Adik Kelas
Alasannya sich biar kompak, biar bisa wisudaan bareng,
biar dibilang setia jadi menunda waktu lulus. Kalau ini sih, bukan kesetiaan
yang menjadi alasan mengapa lulusnya menunda tetapi kegalauanlah penyebab
utamanya.
Solusi : Sebenarnya tidak menjadi masalah
seandainya memiliki pacar adik kelas. Namun caranya bukan seperti di atas juga
yach, ini kalau saya bilang tidak profesional. Ada pepatah pacaran bikin bodoh.
Itu tergantung yang menanggapinya saja. Seyogyanya sich saling mendukung,
berada pada relnya masing-masing. Dan yang masih berada di rel belakang segera
menyusul rel didepannya. Untuk yang sudah di depan, berusaha mendukung dan
mensupport yang di belakang. Ini menurut saya lebih indah. Cobalah berfikir
lebih simple dan bijaksana.
5.
Karena Malas Kuliah
Ini sich bukan alasan. Dari zaman nenek moyang juga
sudah ada pepatah rajin pangkal pandai. Nah kalau malas pangkal apa?? Ga ada
juga sejarahnya kalau kita malas, harapan dapat tercapai. Sukses pun jauh dari
diri kita.
Solusi : Menjadi seorang mahasiswa seharusnya kita
sudah mengetahui apa yang menjadi kewajiban kita atau lebih tepatnya kebutuhan. Kebutuhan kita yaa belajar
dengan rajin, kuliah sungguh-sungguh, disiplin masuk jam kuliah, mengikuti
ujian. Kerjakan dengan senang hati, tanpa beban dan keikhlasan. Sungguh-sungguh
jika ingin mencapai apa yang diharapkan. RAJIN, BERSINERGI dan SEMANGAT :).
Jadi, masih mau menunda-nunda kuliah??, banyak
untungnya kok jika kuliah kita tepat waktu. Walaupun memang sebagai manusia
kita tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi di depan nanti.
Kendala-kendala dan masalah pasti ada. Hadapi saja dan jangan takut bahkan
sampai putus asa. Kita bisa jika kita percaya kita bisa. SEMANGAT mengapai cita..SALAM
SUKSES :).
Semoga Bermanfaat..
--dak--